Menteri KP Susi: Persiapkan Anak Bangsa dengan Asupan Protein yang Cukup
Menteri Susi saat memberikan sambutan dalam seremoni penyerahan bantuan progam peningaktan protein masyarakat melalui budidaya lele dengan bioflok di SMA Trenisains Tebuireng 2 di Jombok Ngoro Jombang. (Foto: Deka) |
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti kembali mengunjungi
pesantren Tebuireng (Ahad, 13/08/17). Kunjungan ini merupakan kunjungan
yang kedua setelah kunjungan pertamanya untuk mengampanyekan Gerakan Ayo
Makan Ikan pada November 2016 lalu. Kali ini, masih berhubungan dengan
ikan, Menteri Susi mengunjungi SMA Trensains Pesantren Tebuireng 2
Jombok Ngoro Jombang, dalam rangka penebaran benih ikan lele sistem
bioflok.
Dalam sambutannya, Susi menjelaskan, di
era globalisasi yang semakin kuat ini, manusia-manusia Indonesai harus
disiapkan dengan lebih baik untuk menjadi manusia yang kuat, punya
semangat dan prinsip dalam hidup untuk mengahadapinya. “Dan agama
merupakan satu pilar yang paling penting, karena tanpa agama negara akan
kehilangan arah,” kata pemilik Susi Air itu.
Dalam mempersiapkan generasi bangsa
tersebut, lanjut Menteri KP itu, pondok pesantren merupakan cikal bakal
wadah pendidikan yang lebih mengintensifkan banyak waktu untuk masalah
etika dan norma. Untuk itu, ia berharap, banyak pemimpin yang lahir dari
lulusan pesantren, agar bisa amanah untuk kemajuan dan kebesaran
bangsa.
Namun, menurut Susi, hal yang tidak
boleh dilupakan adalah asupan yang cukup. “Tanpa asupan gizi yang baik
dan cukup, IQ generasi bangsa akan rendah. Dan imbasnya akan membuat
sulit dalam proses pendidikan dan pelatihan ketika IQ manusia rendah,”
katanya di atas panggung.
Oleh karena itu, Menteri Susi
menjelaskan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan
program-prograam budidaya ingin memberikan kesempatan mendapatkan
asupan-asupan protein kepada anak-anak, melalui bioflok. Selain itu,
juga akan membuat program MINA padi yang ditanam di sela-sela kolam
lele.
“Negara kita banyak masalah, mulai dari
permasalahan pertumbuhan santri, ekonomi yang berkeadilan dan
sebagianya. Satu-persatu permasalahan itu harus digulirkan,” kata
menteri kelahiran 15 Januari 1965 di Pangandaran Jawa Barat itu.
Ia
juga menjelaskan, seperti misi yang diungkapkan oleh Presiden Jokowi
bahwa laut merupakan masa depan bangsa, maka tentunya harus menjadikan
laut ataupun sungai sebagai beranda depan rumah, bukan beranda belakang
rumah. Ia meminta kepada orang yang hidup di pesisir pantai atau pinggir
sungai untuk menjadikan kedua hal tersebut, beranda depan rumahnya,
dalam artian menjadi komoditas utama.
No comments:
Post a Comment