santri bule |
Kerja sama program “nyantri” The King’s College (TKC), New York, Amerika Serikat dengan Pesantren Tebuireng yang berlangsung pada 13-24 Meri 2017 telah memberikan kesan tersendiri bagi mahasiswa dari Negeri Paman Sam tersebut, terutama mengenai Islam. Berikut wawancara Tebuireng Online dengan beberapa mahasiswa TKC.
Why do you want to study or join this program in Tebuireng (Mengapa anda ingin belajar atau mengikuti program ini di Tebuireng)?
Rachel Cline, Junior, Religious Theological Studies and Journalism: We came to study the culture into understand more about Islam. (Kami datang untuk mempelajari budaya agar lebih mengerti tentang Islam.)
Cassidy Fahey, Fresh graduate of Politics Philosophy and Economics: I
was really interested in the idea of what it looked like to integrate
into Muslim community, because Dr. Carl told us, like, that the women
have to wear the jilbab and wear modest clothing and would be like
living amongst Muslim community. And I have interest in Islam, just like
Muslim. So, I was really interested how it would that be like living in
day-to-day daily life. (Saya sangat tertarik dengan gagasan
tentang bagaimana rasanya menyatu ke dalam komunitas Muslim, karena Dr.
Carl mengatakan kepada kami bahwa wanita harus memakai jilbab dan
mengenakan pakaian sederhana dan akan tinggal di antara komunitas
Muslim. Dan saya memiliki ketertarikan pada Islam seperti Muslim. Jadi
saya sangat tertarik bagaimana rasanya hidup dalam kehidupan
sehari-hari.)
Nick Gulley, Fresh graduate of Business Administration: I found Tebuireng very insightful for understanding Indonesian culture and Islam. (Saya menemukan Tebuireng sangat mencerahkan dalam memahami budaya Indonesia dan Islam.)
What did you think of Islam before you came to Jombang (Bagaimana menurutmu mengenai Islam sebelum datang ke Jombang)?
Rachel: I think
that we only studied it from books and from very few limited
interaction. But, now we’ve been able to see people practicing Islam.
And it’s been really neat to understand the exactly what they have it
all the practice are like they’re getting up for prayer and be fasting
and work for the community. And it’s all like. (Saya pikir kita
hanya mempelajarinya dari buku dan dari sedikit interaksi terbatas.
Namun, sekarang kita dapat melihat orang-orang mempraktikkan Islam. Dan
telah sangat baik untuk memahami dengan tepat apa yang mereka miliki
dari semua praktik itu, seperti mereka bersiap untuk beribadah dan
berpuasa dan bekerja untuk masyarakat. Dan semacam itu.)
Cassidy: I know a
lot about like your five pillars, and practices, traditions, holiday
like Ramadan, I attended mosques in America as well as to zikirs. So I
have seen the religion practices, but I haven’t seen, like, it would be
like day-to-day. (Saya tahu banyak tentang, seperti lima pilar
(rukun Islam), praktik, tradisi, hari raya, seperti bulan Ramadhan. Saya
datang ke masjid-masjid di Amerika dan juga zikir. Jadi saya telah
melihat praktik agama, tapi saya belum pernah melihat dari
kesehariannya.
Nick: I knew it was very nuance and diverse in terms of how people approached it, but overall I have a lot of respect for Islam.
(Saya tahu Islam sangat bernuansa dan beragam dalam hal bagaimana
pendekatan orang-orang terhadapnya namun secara keseluruhan saya sangat
menghormati Islam.)
What did you get or learn after visiting Tebuireng (Apa yang anda dapatkan atau pelajari setelah mengunjungi Tebuireng)?
Rachel: I think I
might just have a deeper appreciation and understanding for what Islam
is. And I think that there are many things that we should implement in
daily life even in Christians that Islam does really really well with
forming good, have it in teaching, disciplining teaching, and throw
examination of Holy scripture, and practicing prayer and fasting, and
loving your neighbor well and providing one and another’s need
especially in taking care of the poor. (Saya pikir saya memiliki
apresiasi dan pemahaman yang lebih dalam tentang apa itu Islam. Dan saya
pikir ada banyak hal yang harus kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari bahkan pada orang Kristen yang benar-benar dilakukan Islam
dengan baik dengan membentuk yang baik, memilikinya dalam pengajaran,
mengajarkan disiplin, dan mengadakan ujian Kitab Suci, dan beribadah dan
puasa, dan mencintai sesamamu dengan baik dan memberikan kebutuhan satu
sama lain terutama dalam merawat orang miskin.)
Cassidy: I think
it’s a religion just like Christianity and any other religions that is
religion of peace. And it’s religion that is about love, loving your
neighbor and caring for them, just like Christianity. We tell to love
each other even your enemy. I was really impressed by when we’re
traveling how you guys would stop during prayer time and you get out and
pray, like we would never do that in America. (Saya pikir itu
adalah agama seperti agama Kristen dan agama lain yang merupakan agama
damai. Dan ini adalah agama tentang cinta, mencintai sesama tetangga dan
merawat mereka, sama seperti agama Kristen. Kita memerintahkan untuk
saling mencintai bahkan musuhmu. Saya benar-benar terkesan dengan saat
kita bepergian bagaimana kalian akan berhenti saat sholat dan kalian
keluar dan berdoa. Kita tidak akan pernah melakukannya di Amerika.)
Nick: I learned a
lot about how a moderate yet devout Islamic nation can work in light of
the extremism and liberalism westerners are familiar with. (Saya
belajar banyak mengenai bagaimana sebuah negara Islam moderat namun taat
dapat bekerja berhubungan dengan ekstrimisme dan liberalisme yang
akrab dengan orang Barat.)
What’s your impression of this trip (Bagaimana kesanmu terhadap perjalanan ini)?
Rachel: I loved it.
I feel very honoured and very grateful to be able to come and to meet
everyone and to experience everything that we’re able to experience. And
we really enjoy being able to go to all of different pesantrens and
hear from the leaders and really understand Islam educations and to see
different mosques and understand prayer and just being able to meet
everyone. I really enjoyed it. (Aku menyukainya. Saya merasa sangat
terhormat dan sangat bersyukur dapat datang dan bertemu dengan semua
orang dan untuk mengalami semua hal yang dapat kami alam. Dan kami
sangat menikmati dapat pergi ke semua pesantren yang berbeda, dan
mendengar dari para pemimpin, dan sangat memahami pendidikan Islam, dan
melihat masjid yang berbeda, dan memahami ibadah dan dapat bertemu semua
orang. Saya sangat menikmatinya.)
Cassidy: I really
hope it continues. I really hope they get funding for another group of
students to come because I think this could be so life-changing to
others. Because, I think it will get break down barriers for people what
they think of Islam. We learned a lot about it and we learned about
like the veil and everything. We formed opinion. But like interacting
with you or like other Muslims that, just like, takes our impression
away. You know, I don’t think, like the veil was a very terrible thing
like I minded of. So, I think it can really tell people who come to this
in this program, like Islam is a peaceful religion and it’s something
that is practiced and is not evil or like terrorist organization. I
think when you see someone who lives this out day-to-day, it’s like
you’re human, I am human. We are all fundamental human. (Saya
sangat berharap terus berlanjut. Saya sangat berharap mereka mendapatkan
dana untuk kelompok pelajar lain yang akan datang karena saya pikir ini
dapat mengubah hidup orang lain. Karena, menurut saya ini akan
meruntuhkan penghalang bagi orang-orang tentang apa yang mereka pikirkan
tentang Islam. Kami belajar banyak tentang hal itu dan kami belajar
tentang seperti jilbab dan segalanya. Kami membentuk opini. Tapi seperti
berinteraksi denganmu atau seperti orang Muslim lainnya, seperti
mengubah kesan kami. Anda tahu, saya tidak berpikir, seperti kerudung
adalah hal yang sangat mengerikan seperti yang saya pikirkan sebelumnya.
Jadi, saya pikir itu benar-benar dapat memberi tahu orang-orang yang
datang ke program ini, seperti Islam adalah agama yang damai dan ini
adalah sesuatu yang dipraktikkan dan tidak jahat atau seperti organisasi
teroris. Saya pikir ketika anda melihat seseorang yang menjalani ini
dari hari ke hari, ini seperti anda manusia, saya manusia. Kita semua
pada dasarnya manusia.)
Nick: For a new venture I found it successful, and I think it can get even better over time.
(Untuk suatu usaha yang baru, saya menemukannya sukkses, dan saya pikir
ini dapat menjadi lebih bagus dengan seiring waktu berjalan.)
What will you miss the most about Indonesia (Apa yang akan paling anda rindukan mengenai Indonesia)?
Rachel: Definitely, the people, like you. Aku akan merindukanmu. And
all the food. And mostly the people. And the country itself. I just
really like the how everything’s just so close and everything is in
walking distance like whether food stands and pesantren and everything
just very tightened. And I think I’m gonna miss the feel of always
having people around who know you in care about you. And having open
door policy, like in the Western don’t really think that we have that
kind of open door you can pop in and I make you the coffee. That kind of
feel. (Pastinya, orang-orang, sepertimu. Aku akan merindukanmu.
Dan semua makanannya. Dan terutamanya orang-orangnya. Dan negaranya.
Saya suka bagaimana semuanya begitu dekat dan semuanya dalam jarak jalan
kaki, seperti warung makan dan pesantren dan semuanya sangat rapat. Dan
saya pikir saya akan merindukan nuansa, di mana selalu ada orang-orang
yang mengenal anda dan merawat anda. Dan memiliki kebijakan pintu
terbuka, seperti di Barat tidak benar-benar berpikir bahwa kita memiliki
pintu terbuka semacam itu yang Anda dapat masuk dan saya membuatkan
kopi. Perasaan yang seperti itu.)
Nick: I miss the food and the scenery. (Saya merindukan makanan dan pemandangannya.)
What will you tell the world if you get a chance to tell your experience in term of Islam in Indonesia (Apa
yang akan anda ceritakan pada dunia jika anda mendapatkan kesempatan
untuk menceritakan pengalamanmu mengenai Islam di Indonesia?
Rachel: I think I
would like tell to people who have misconception about what Islam is,
about how beautiful of the people and religion itself is. And tell them
that like they have misconception that all Muslims are terrorist. And
tell them that is absolutely not true. And show pictures from the trip
and explain what Islam education is and what the practices that Muslims
engaging are. And really tell them they could learn a lot from Islam.
And explain the ways the best they could. And I would like to tell them
that they should come to Indonesia and meet you all. (Saya pikir
saya ingin mengatakan kepada orang-orang yang memiliki kesalahpahaman
tentang apa itu Islam, tentang betapa indahnya orang dan agama itu. Dan
mengatakan kepada mereka bahwa mereka telah mempunyai kesalahpahaman
bahwa semua Muslim adalah teroris. Dan mengatakan kepada mereka bahwa
hal itu sama sekali tidak benar. Dan menunjukkan gambar dari perjalanan
dan menjelaskan apa itu pendidikan Islam dan praktik-praktik apa Muslim
terlibat. Dan benar-benar mengatakan kepada mereka bahwa mereka bisa
belajar banyak dari Islam. Dan jelaskan cara terbaik yang bisa mereka
lakukan. Dan saya ingin mereka agar datang ke Indonesia dan menemui anda
semua.)
Cassidy: I’ll say
that we need to love each other. We need to be kind to each other. We
need to be open-minded and just like listening to people and hearing
their stories because we share similar experience. We have the same
dreams and same fears. And we should not be closed off and build the
gate. (Saya akan berkata bahwa kita harus mencintai sesama. Kita
harus ramah terhadap satu dengan yang lain. Kita harus berpandangan
terbuka dan mendengarkan orang-orang dan ceritanya karena kita mempunyai
kemiripan pengalaman. Kita mempunyai impian yang sama dan ketakutan
yang sama. Dan kita harus tidak tertutup dan membangun gerbang.)
Nick: I would tell
the world they need to pay attention to how Indonesia approaches Islam,
as they seem to have struck a balance between western values and Islamic
practices. (Saya akan mengatakan ke dunia, mereka harus
memperhatikan bagaimana Indonesia mendekati Islam sebagaimana mereka
terlihat telah mencapai keseimbangan antara nilai Barat dan
praktik-praktik Islam.)
What messange do you want to leave for the world (Pesan apa yang ingin kamu titipkan pada dunia)?
Rachel: Love God, love people, and work with the excellence. (Cintai Tuhan, cintai manusia, dan kerja dengan keunggulan.)
Cassidy: Take the
time to listen to a person’s story because it feels similar thing that
you have feel whether loneliness, fear, excitement, dreaming. We’re all
human. We deserve respect and love. (Luangkan waktu untuk
mendengarkan cerita seseorang karena merasakan hal yang sama seperti
yang kamu rasakan, apakah kesepian, ketakutan, kegembiraan, dan mimpi.
Kita semua manusia. Kita pantas dihormati dan dicintai.)
Nick: You don’t know people until you visit where they live. (Kamu tidak mengerti orang hingga kamu berkunjung di mana mereka tinggal.)
No comments:
Post a Comment